Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

KREATIF MEMILIH KHUTBAH

Begitu banyak khatib yang mengawali khutbahnya dengan menggunakan pengantar yang dihiasi dengan sajak, syair, atau puisi yang berlebih-lebihan. Fenomena ini tentu menyimpang dari tuntunan Nabi  shalallahu ‘alaihi wa sallam  dalam mengawali khutbahnya. Dalam praktiknya, ketika memulai khutbah, Nabi  s halallahu ‘alaihi wa sallam  membukanya dengan menggunakan khutbah hajah. Ibnu Qudamah menjelaskan, “Seorang khatib dianjurkan mengawali khutbahnya dengan mengucapkan tahmid (puja dan pujian kepada Allah,  pen . ) sebelum menyampaikan pesan khutbah. Sebab, Nabi  shalallahu ‘alaihi wa sallam  ketika berkhutbah, mencotohkan seperti itu.” Contoh khutbah hajah adalah sebagai berikut: إِنَّ الحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وُنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَم

HUKUM BERBICARA KETIKA KHUTBAH

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rab semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Ketika menghadiri shalat Jumat di masjid, tentu ada adab yang harus diperhatikan. Di antara adab tersebut adalah diam ketika imam berkhotbah. Berbagai Hadis yang Menunjukkan Larangan Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah  radhiallahu‘anhu,  ia berkata bahwa Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا “ Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jumat, kemudian (di saat khotbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jumat saat ini dan Jumat sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (l

KEUTAMAAN HARI JUMAT

Ada beberapa hadis yang menyebutkan  keutamaan hari Jumat . Di antaranya: Hari Jumat merupakan hari raya tiap pekan 1. Dari Abu Hurairah  radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِينَ، إِنَّ هَذَا يَوْمٌ جَعَلَهُ اللَّهُ لَكُمْ عِيدًا، فَاغْتَسِلُوا، وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ “ Wahai kaum muslimin, sesungguhnya saat ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah sebagai hari raya untuk kalian. Karena itu, mandilah dan kalian harus menggosok gigi .” (H.r. Tabrani dalam  Mu’jam Ash-Shaghir , dan dinilai sahih  oleh Al-Albani) 2. Dari Abu Hurairah  radhiallahu ‘anhu , bahwa Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, إِنَّ يَوْمَ الْجُمْعَة يَوْمُ عِيدٍ ، فَلَا تَجْعَلُوا يَوْم عِيدكُمْ يَوْم صِيَامكُمْ , إِلَّا أَنْ تَصُومُوا قَبْله أَوْ بَعْده “ Sesungguhnya, hari Jumat adalah hari raya. Karena itu, janganlah kalian jadikan hari raya kalian ini sebagai hari untuk berpuasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelum atau sesudah